Dua anak muda bertemu. Tak sengaja, memang. Seorang di antaranya berniat melanjutkan sekolah di Stanford. Seorang yang lain berbaik hati mengantar pemuda yang pertama berkeliling. Konon, saat pertemuan itu mereka berdiskusi… dan hampir tidak sepakat dalam segala hal.
Tapi siapa sangka, pertemuan di tahun 1995 itu menjadi awal diskusi intens keduanya. Dua tahun kemudian, terciptalah sebuah mesin pencari bernama Google. Dua anak muda yang dimaksud adalah Larry Page dan Sergey Brin.
Di tahun-tahun berikutnya Google berkembang dengan cepat. Orang-orang mengaksesnya tiap hari. Sampai ada ungkapan bahwa Google merupakan kata benda yang bertansformasi menjadi kata kerja.
Kalau ada yang mencari informasi, sering orang memberi saran, “Googling aja.” Yang lain bilang, “Coba tanya Mbah Google” atau “Konsultasi dengan Prof Google” atau ungkapan-ungkapan sejenis lainnya. Maksud dari itu semua sama: hasil pencarian Google menjadi referensi banyak orang.
Kemampuan memberi. Mungkin itulah kunci kesuksesan Google. Google memberi apa yang masyarakat butuhkan. Semakin banyak orang yang merasa terbantu, semakin banyak jumlah pengaksesnya. Alexa menyebut bahwa Google merupakan website yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Hebatnya, Google mampu memberi lebih banyak dari yang ia terima. Cobalah buka website Google. Ketikkan satu huruf, maka Google akan memberi satu kata. Masukkan satu kata, maka Google akan memberi dua kata. Masukkan dua kata, maka Google memberi tiga, empat, atau lima kata.
Nah, mungkin kali ini Google sedang menjadi ustadz. Ia mengajari kita tentang suatu prinsip: Balaslah suatu kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar lagi. Wallahu a’lam.
Google emang sudah menjadi raksasa ya sekarang. Filosofinya pun bagus, dengan membantu orang menemukan informasi malah sekarang menjadi pusat informasi dan wadah mengembangkan banyak bisnis. Seharusnya memang kita mampu mempunyai kemampuan memberi ala google ya ..
Salam kenal mas
Semakin banyak memberi akan makin banyak menerima ya 🙂
Awal pertemuan Larry Page sama Sergey Brin yang sederhana itu menghasilkan manfaat untuk dunia ya :’) yah, googling emang pandai memberi :))
iya yah… keren deh mreka berdua…
Google emang tiada duanya. Jare cah Bojonegoro MATOH !!!!!
Setuju, dari kata benda jadi kata kerja. Lebih produktif dan berarti. Itu kalimat terakhirnya kok jadi inget sama iklan apa gitu…. 🙂