Gemilang!
Itulah gambaran kemenangan Khabib Nurmagomedov melawan Justin Gaethje pada UFC 254, Sabtu (24/10/2020), di Abu Dhabi. Pertandingan ini menarik. Semacam pembuktian bagi Khabib, sekaligus kesempatan emas bagi Gaethje.
.
Setelah Khabib menang 28 kali tanpa terkalahkan, orang-orang berpikir bahwa rekor tersebut berhasil ditorehkan karena dia belum pernah menghadapi lawan yang jago gulat. Selama ini dia memang menghadapi lawan yang jago menyerang (striking). Maka ketika pertandingan Khabib melawan Gaethje dijadwalkan, orang-orang penasaran: mampukah Khabib menjinakkan petarung yang pernah menjuarai gulat NCAA Division I All-American itu?
.
Pertadingan ini juga merupakan kesempatan bagi Gaethje untuk merebut gelar juara. Inilah gelar yang dia idam-idamkan. Dia bahkan merasa malu ketika menyandang juara interim. Usai mengalahkan Tony Ferguson pada UFC 249, dia melepas sabuknya begitu saja. Dia bilang, dia ingin memakai sabuk juara yang sesungguhnya. Ketika sesi foto menjelang pertandingan melawan Khabib, dia juga terlihat lebih senang berpose tanpa sabuk.
.
Hal menarik lainnya, meski sama-sama menguasai gulat, kedua petarung ini punya gaya bertarung yang berbeda. Gaethje lebih mengandalkan kekuatan pukulan. Khabib mengandalkan kehebatan gulatnya.
.
Gaethje terkesan suka melihat darah, terlepas dari dia atau lawannya yang terluka. Targetnya saat melawan Khabib adalah membuat “The Eagle” bercucuran darah — hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan Khabib terkesan tidak suka melihat darah. Mungkin, kalau bisa tidak melukai lawannya, dia akan memilih jalan itu. Mungkin itulah sebabnya dia lebih suka menggunakan kuncian untuk melibas lawannya.
.
Gaethje lebih memilih permainan atas. Bahkan ketika Tony Ferguson sudah terjatuh di oktagon, Gaethje tidak berminat menghabisinya di bawah. Dia menyuruh Ferguson untuk berdiri. Di permainan atas itulah dia mengakhiri perlawanan “El Cucuy”. Sedangkan Khabib selalu menyudutkan lawannya ke cage (pinggir oktagon), lalu membawanya ke permainan bawah.
.
Jalannya Pertandingan
Here we go!
Pertandingan dimulai. Khabib terus memangkas jarak dan melakukan tekanan (pressure). Gaethje berusaha melancarkan serangan dan mempertahankan posisi di tengah oktagon.
.
Gaethje berhasil mendaratkan beberapa leg kick (tendangan mengarah ke kaki) keras. Ini strategi cerdas. Kalau tendangan ini sukses, apalagi sampai berkali-kali, maka akan memperlambat gerakan lawan.
.
Soal pukulan, kedua petarung ini sama-sama berhasil mendaratkan pukulan ke wajah lawan. Keduanya sama-sama sempat limbung akibat menerima pukulan lawan. Namun, bicara tentang jumlah, Gaethje tampaknya mencatatkan lebih banyak pukulan daripada Khabib.
.
.
Sayangnya, ketika ronde pertama baru berjalan separuh waktu, Gaethje sudah tampak kelelahan. Ini merupakan tanda kesuksesan game plan-nya Khabib yang berusaha menguras tenaga lawan. Tapi saya tidak menyangka secepat itu tenaga Gaethje berkurang drastis. Sepertinya itu konsekuensi dari strategi Gaethje yang mempertahankan posisi di tengah oktagon.
.
Khabib terus mengejar Gaethje. Dia berusaha memangkas jarak. Sesekali melancarkan serangan guna mengimbangi permainan Gaethje.
.
Menghadapi tekanan seperti itu, Gaethje berlari melingkar. Dia menghindari cage. Dia tidak mau tersudut di pinggir oktagon. Tapi tenaganya telah jauh berkurang. Bahkan high left kick-nya yang menyasar kepala Khabib seperti tidak berdampak apa-apa.
.
Di ujung ronde pertama, Gaethje lagi-lagi melancarkan leg kick. Tendangan itu masuk. Khabib membalasnya dengan double-leg take-down. Berhasil. Selesailah acara lari-larian. Pertarungan berganti ke mode ground-game. Gaethje berada di posisi yang mati-matian dia hindari: pinggir oktagon.
.
Khabib seperti tidak ingin membuang waktu. Di posisi yang sangat dominan dia langsung mencoba melakukan kuncian armbar. Gaethje mempertahankan tangan kanannya supaya tidak dieksploitasi Khabib. Bel berbunyi. Ronde pertama selesai.
.
Ronde kedua dimulai. Gaethje, seperti perintah pelatihnya, kembali berkali-kali melancarkan leg kick dan pukulan. Semua itu diterima Khabib dengan baik (dan tabah? 😉😎 ). Mungkin dia berpikir bahwa serangan lawannya sudah tidak terlalu berbahaya.
.
Satu menit terlewati. Gaethje menendang kaki kiri Khabib dengan kaki kanannya. Khabib tidak menghindar, tapi langsung membalas dengan take-down. Berhasil! (lagi!).
.
Khabib kembali mendominasi. Dari belakang punggung Gaethje, dia bergerak ke posisi full mount, lalu ke sisi kanan Gaethje. Kakinya dikalungkan ke leher Gaethje membentuk segitiga. Triangle choke!
.
Gaethje masih melawan. Dia meluruskan kaki. Berusaha berdiri sempurna untuk kemudian membanting Khabib. Tapi tenaganya sudah berkurang drastis.
.
Dari posisi setengah berdiri, Gaethje berusaha membanting Khabib. Tapi bantingannya yang lemah tak mampu mengurai kuncian triangle choke milik Khabib. Kehabisan nafas memaksanya melakukan tap-out sebagai tanda menyerah. Tapi, wasit tak melihatnya.
.
Khabib memberi isyarat kepada wasit untuk mengecek kondisi Gaethje.
.
Saat dicek, benar saja, tangan Gaethje sudah terkulai. Dia pingsan sesaat (black-out). Pertandingan dihentikan. Khabib dinyatakan menang!
.
.
Khabib Pensiun
Khabib bersujud di tengah oktagon. Lama sekali. Dia menangis.
.
Mungkin dia mengandaikan ayahnya berada situ. Ikut merayakan kemenangannya. Ikut mengangkat sabuk juara. Ikut menangis dan tertawa bersamanya. Ikut menggemakan kebesaran Allah dari tengah oktagon.
.
Tapi itu tidak terjadi. AbdulAbdulmanap Nurmagomedov, ayah sekaligus pelatihnya, telah meninggal pada 3 Juli 2020 lalu, di Rusia. Covid-19 menjadi sebab medisnya. Tapi sebagai orang beriman, tentu Khabib sadar sepenuhnya bahwa itu kehendak Tuhan. Orang beriman selalu sampai pada kesimpulan itu pada akhirnya.
.
Setelah itu Khabib berdiri. Mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa selama karirnya di dunia Mixed Martial Arts (MMA). Lalu dia mengumumkan bahwa itulah pertandingan terakhirnya di UFC. Dia pensiun.
.
“Sekarang saya ingin mengumumkan pada semua bahwa inilah pertandingan terakhir saya di UFC,” katanya.
.
Ya, rekornya 29-0. Dua puluh sembilan kemenangan beruntun tanpa kekalahan. Sungguh rekor yang sulit dipatahkan di dunia MMA.
.
.
Namun, tidak hanya rekor yang sulit disamai, tetapi juga sikapnya. Di olahraga kombatan yang begitu keras, Khabib terkesan begitu rendah hati. Kemenangan yang diraihnya selalu ditafsirkan sebagai perkenanan Tuhan.
.
“Oh, alhamdulillah, Allah memberiku segalanya,” ungkapnya.