Pagi ini anak-anak nonton Ipin Upin di tivi. Di sela-sela film, muncul iklan permen yuu*pi.
Sofia, yang baru masuk SD, langsung bertanya, “Mom, permen yuu*pi sehat gak?”
Cepat ibunya menjawab, “Enggak.”
“Kenapa atuh di iklannya bilang sehat?” Kejar Sofia.
Tidak ada di antara kami yang bisa menjawab dengan pasti. Kami tidak tahu kenapa iklan jajanan sepertinya penting benar mengklaim tentang kesehatan. Kenapa tidak yang pasti-pasti saja, misalnya manis dan menyenangkan?
Belakangan memang banyak istilah diselewengkan, termasuk istilah makanan sehat. Makanan sehat bukan hanya tidak mengandung pengawet dan pewarna, melainkan makanan yang dikonsumsi itu masih mirip bentuk aslinya di alam. Begitu pelajaran yang kami dapat dari Tan Shot Yen dan Hindah Muaris melalui buku Resep Panjang Umur, Sehat, dan Sembuh.
Dari buku yang sama, kami juga mulai sadar bahwa makanan sehat tidak pernah hadir dalam bentuk kemasan dan yang pasti tidak butuh iklan apalagi propaganda berlebihan. Makanan sehat tidak akan memberi efek kecanduan, karena dasarnya adalah untuk kebutuhan. Kebutuhan tubuh tidak sama dengan kecanduan lidah.
Pentingnya Menemani Anak-Anak
Terlepas dari itu semua, diam-diam saya merasa beruntung. Oh, ada ibunya anak-anak yang menemani mereka berkegiatan. Begitu muncul perasaan aneh, ragu dan ingin tahu, mereka bisa langsung bertanya.
Apapun jawaban yang mereka terima, bagi saya tidak terlalu masalah. Jawaban yang mereka terima, bisa benar dan bisa salah. Kalau benar, alhamdulillah. Kalau salah, saya yakin setelah besar nanti mereka bisa menemukan jawaban yang pas. Untuk saat ini, yang paling penting, mereka punya saluran untuk mengeluarkan unek-unek.
Tapi, diam-diam saya juga merasa cemas. Kalau sekali melihat iklan mereka punya satu pertanyaan, maka berapa banyak pertanyaan yang muncul setelah melihat beratus-ratus iklan, film, dan kegiatan lainnya?
Pertanyaan-pertanyaan itu bagus adanya. Itu tanda mereka berpikir. Masalahnya, seberapa sering kami mendampingi mereka berkegiatan sehingga mereka segera punya tempat mencurahkan segala rasa, ragu, dan ingin tahu?