Yup, Mourinho Sacked!
Sebenarnya saya sudah was-was ketika Chelsea ditekuk Leichester dengan skor 2-1. Tapi, saya tidak menyangka bahwa pemecatan Mourinho akan secepat ini. Mourinho gitu, lho!
Tapi, ternyata toh Mourinho dipecat juga. Website resmi Chelsea menggunakan bahasa yang lebih diplomatis: berakhirnya kerja sama antara Chelsea dan Mourinho merupakan kesepakatan bersama. Ya, sudah, mau apa lagi, sudah terjadi. Que sera sera. Whatever will be, will be.
Manajer Paling Sukses di Chelsea
Jose Mourinho merupakan manajer tersukses sepanjang 110 tahun sejarah Chelsea. Dalam dua periode kepemimpinannya, ia berhasil membawa Chelsea merengkuh tiga gelar liga, piala FA, Community Shield, dan tiga Piala Liga. Di Liga Champion, meski tidak mempersembahkan gelar juara, bersama Chelsea ia menorehkan rekor 30 menang, 13 kalah, dan 16 seri. Ia juga merupakan pelatih dihormati para pemainnya.
Selain itu, otak bisnisnya juga terbilang keren. Ia turut membantu mendatangkan keuntungan bagi Chelsea dengan menjual beberapa pemain. Pemain-pemain itu sebenarnya bukan pemain kacangan. Hanya saja, kemampuan dan mental mereka belum cocok dengan strategi yang diterapkan Mourinho. Mereka yang dilepas Mourinho di antaranya adalah Andre Schurrle, David Luiz, Juan Matta, Romelu Lukaku, dan Kevin De Bruyne.
Mourinho, Gula Bagi Media
Komentar-komentar Mourinho menjadi hiburan tersendiri bagi pecinta sepak bola, bahkan bagi mereka yang tidak menyukai sepak bola. Mou, begitu ia kerap disapa, sering mengeluarkan pendapat yang keras, cerdas, dan… arogan! Karakter Mou yang seperti inilah yang membuat saya juga senang mengikuti komentar-komentarnya.
Kalimat sakti paling terkenal yang pernah diucapkan Mourinho tentu saja soal “The Special One”. Itulah kali pertama ia tampil di depan awak media sebagai manajer Chelsea. Kala itu ia baru saja memenangi Liga Champions bersama FC Porto. “Tolong jangan sebut saya arogan, tapi saya memang juara Eropa. Dan saya pikir, saya merupakan orang yang spesial,” katanya.
Komentar yang masih anyar adalah pendapatnya tentang Arsen Wenger, manajer Arsenal. Mou menyebut Wenger sebagai spesialis dalam kegagalan. “He’s a specialist in failure. If I do that in Chelsea, eight years, I leave and don’t come back,” sentilnya pada Wenger yang bertahun-tahun puasa gelar bersama Arsenal.
Langkah Selanjutnya
Manajer dengan kemampuan seperti Mourinho pastilah diminati klub-klub besar. Maka setelah Mou resmi dipecat Chelsea, spekulasi pun bermunculan. Dan namanya selalu dikaitkan dengan klub-klub besar dengan pundi melimpah.
Lantas, ke mana Mourinho setelah ini?
Ada beberapa klub yang disebut-sebut siap menggandeng Mourinho. Sebut saja misalnya klub kaya asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Di Spanyol, Real Madrid juga bisa saja menggunakan jasa Mou untuk kali kedua. Dan, kalau Mou tetap ingin di Inggris, ia juga berpeluang menjadi pelatih Manchaster United.
Nah, klub yang terakhir itu agaknya yang lebih menarik. Karena waktu akan mempertemukannya lagi dengan Chelsea. Hanya saja, suasananya akan berbeda. Publik mungkin akan mengendus aroma balas dendam dalam pertarungan itu. Dan lagi-lagi, pasti akan menarik mendengar komentar Mourinho saat sebelum dan setelah pertandingan, apalagi kalau sampai ia menang dan menjadi juara.
Well, klub manapun yang dipilih Mourinho, saya berharap ia sukses. Dunia masih butuh sosok seperti Mourinho untuk membuat sepak bola lebih berkembang. Bravo, Mou!
