DENGAN APA, MA?
Dengan apa kubalas cintamu, Ma?
Kata puji lebur terdistorsi
sebelum udara menuntaskan kerjanya
mengantar hertz terendah pada daun telingamu
sedang metafora tak pernah purna
mengukir kasihmu dalam bait-bait kata
Setiap kali keputusasaan menyergap
kupanggil memori terindah kebersamaan kita,
lalu engkau seperti melepas jiwa
menitipkannya pada angin di tenggara Sumatera
mengarungi mil selat sunda
sampai di sebuah cekungan barat Jawa.
Jiwa yang kau lepas itu
menyulam lagi asa jiwaku
Kureguk berkah mata air air mata
saat kau menerbangkan asa ke langit tertinggi
di sisa malam yang masih kabut
bukankah namaku tak pernah luput kau sebut?
Sedang lisanku terlalu tergesa menyebutmu
di ujung munajat yang tak kunjung khusyuk
Dedi Setiawan
Desember 2010
Terharu baca puisinya Mad Dedy. Semoga kelak, anakku membuatkan puisi seperti ini. ^_^
Keren!
Yup, semoga anakmu keren2 yaaa. aamiin
🙂
Suka..
Terima kasih, Tally.
*ngerasa malu dibaca sama yg sering nulis puisi hehee
romantis mas..terimakasih ibu, jadi pengen pulang rumah..udah 1 minggu g kesana
blog yang cukup menarik, dan themes yang sangat seo frendly. salam hangat http://www.marinirseo.web.id Pembicara Internet Marketing
Semoga kalian yang punya ibu selalu bahagia,,,!! walau dalam hati iri tapi tidak bisa berbuat apa. Thanks guys.