Suara Kebahagiaan yang Memantul-Mantul

love

Kita tidak sedang menanti keajaiban, Sayang. Tidak sedang menunggu roti jatuh dari langit. Tidak sedang mengharap batu jadi berlian. Tidak sedang merapal mantra yang menyulap segala masalah jadi lenyap.

Kamu tahu bahwa setiap waktu di dunia ini adalah sebuah pergulatan. Tidak ada yang datar-datar saja. Tidak ada yang tenang-tenang saja.

Mana ada laut yang tak bergelombang. Mana ada angin yang tak gemuruh. Mana ada awan yang tak berararak.

Jadi simpan air matamu, Sayang. Tidak ada yang perlu ditangisi, apalagi tanpa alasan. Ketidakpastian adalah drama dalam hidup. Harapan dan kecemasan hanyalah lakon yang menunggu giliran untuk muncul, satu-satu atau sekaligus. Tak perlu khawatir karena pada akhirnya pertunjukan ini akan selesai. Tugas kita hanyalah menjalani skenario sebaik yang kita bisa.

Maka mendekatlah padaku, Sayang. Sini, sini, kudekap kau dalam dadaku. Dengarlah gemuruhnya. Suara kebahagian memantul-mantul di sana. Memanggilmu. Mengajakmu. Merengkuhmu!

Leave a Reply

Back to Top
%d bloggers like this: