Akhir pekan lalu saya diundang kawan-kawan Beastudi Etos Dompet Dhuafa Wilayah Bandung untuk sharing tentang kepenulisan. Acaranya di Masjid Al-Jabbar, ITB, Jatinangor. Pesertanya mahasiswa-mahasiswi baru penerima Beasiswa Etos.
Saya senang bisa menghadiri undangan itu. Senang karena bisa pura-pura masih muda berbagi tentang kegiatan yang saya cintai, yaitu menulis. Juga senang karena bisa bertemu kawan-kawan yang belum terkontaminasi jahatnya skripsi, sehingga wajah mereka masih bahagia imut-imut.
Salah satu pertanyaan yang mengemuka saat itu adalah “Bagaimana supaya tetap bisa menulis ketika kita sedang malas menulis?” Ini pertanyaan yang hampir selalu hadir di setiap sesi sharing kepenulisan. Pertanyaan jenis ini lebih rajin hadir daripada pesertanya sendiri. Kalau dihitung-hitung, jangan-jangan saya sudah mendapat 1436 kali pertanyaan sejenis itu. Sudah seperti tahun hijriah, ya?
Karena keterbatasan waktu, saat itu saya menjawab singkat, “Tidak ada cara terbaik untuk melawan malas selain menjadi rajin!” Ya, tidak mungkin mengerjakan sesuatu kalau kita kalah oleh malas. Maka, cara mengusir malas adalah dengan mengalahkan sifat malas itu dan menggantinya dengan rajin.
Nah, sekarang waktunya sudah lebih lapang. Boleh dong saya menambahkan tips dan trik supaya tidak malas menulis? 😉
Rajin Berdoa
Jangan pernah menyepelekan kekuatan doa. Doa yang dikabulkan bisa mengubah malas menjadi rajin, seperti berubahnya kepompong menjadi kupu-kupu. Ini seperti lagu, tetapi nyatanya memang begitu. Kalau berdoa saja malas, bagaimana mau melawan malas?
Buatlah Target
Poin ini sudah diketahui banyak orang. Tapi, berapa banyak yang benar-benar menjalankannya? Membuat target merupakan sesuatu yang sangat penting dalam banyak hal, termasuk dalam kegiatan menulis. Bikin dong target menulis per bulan, per pekan, atau bahkan per hari. Dan berusahalah konsisten untuk memenuhi target tersebut.
Rajin Membaca
Apa yang kita punya, itu yang bisa kita berikan. Kalau kepala kita kosong, maka tidak ada yang bisa kita tuliskan. Ini seperti makanan ya. Bedanya, kalau makanan mengubah saripati makanan menjadi energi. Sedangkan membaca mengubah saripati bacaan menjadi bahan tulisan.
Jangan Berhenti Saat Kehabisan Ide
Wah, aneh! Kan, kehabisan ide. Apa yang mau ditulis? Ya, mikir, dong! Hehe. Beneran, sebisa mungkin jangan berhenti menulis ketika kehabisan ide, ketika kita bingung mau melanjutkan tulisan. Karena kalau berhenti di saat seperti itu, kita jadi merasa berat dan malas untuk melanjutkan tulisan itu.
Berkumpul dengan Pecinta Literasi
Menulis itu memang kegiatan individu. Tapi, soal semangat dan inspirasi, kita bisa mendapatkannya saat bertemu dengan orang-orang yang mencintai kegiatan menulis. Lagi pula, semangat itu seperti getar pada garpu tala, ia merambat ke orang lain.
Piknik!
Bla bla bla, karena kurang piknik! Hehe, sekarang istilah “kurang piknik” sudah menjadi guyonan umum ya. Memang ada benarnya juga. Kalau selalu diam di rumah, apalagi di kamar, ide seperti terkungkung di ruangan kotak yang kecil itu. Ayo, dong, piknik! Mulai dari piknik yang sesungguhnya, sampai piknik bohongan hehe. Piknik sungguhan berarti memang ke luar kota, jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata. Piknik bohongan, eemmm, bolehlah ke rumah teman, taman kota, atau toko buku. Intinya, mah, jangan diam saja di dalam rumah.
Menulislah, Sekarang!
Jangan banyak cing-cong, menulislah sekarang. Gak usah banyak alasan, menulis mah menulis saja. Kalau sudah mulai banyak alasan, mulai dari A, B, C, sampai Z, ya, gak bakal nulis. Makanya, ambil alat tulis, lalu menulislah. Sekarang!
Nah, ini beberapa ide yang mampir di kepala saya. Kawan-kawan punya ide lain? Baaagggiii dooong 🙂
penulis itu memang harus rajin membaca agar nggak kehabisan ide 🙂
Oopopsss gue banget ini om Ded. Makasih udah dijewer… 🙂
Tapi kalau kehabisan ide ya saya pasti berhenti menulis, istirahat dulu, sholat dulu, ngemil dulu. Pasti ide nongol lagi.
untuk piknik, saya setuju mas
kadang, kalo jenuh, saya juga butuh suasana segar, salah satunya dengan piknik entah ke luar kota, atau pinggiran jakarta (alternatif)
biasanya abis pulang langsung dapat ide yang bejibun buat nulis 🙂
makasih tips tambahannya mas
Membaca artikel diatas jadi mengingatkan saya kepada sebuah quote “If you’re not willing to learn, no one can help you. If you’re determined to learn, no one can stop you”. Artikel yang menarik
oke gan, makasih tips & trick nya. Gue sumpah asli males kali nulis, gue Pengen sekali bisa nulis tiap hari. Padahal gue juga sering baca artikel orang atau jalan jalan/pergi ke wifi yang beda, tapi kenapa nggak bisa nulis, gue juga udah pernah buat target sih, tapi masih masih sulit bro. Semoga aja lah, gue dimulai hari ini bisa nulis apa yang pengen gue tulis, btw makasih infonya by @irvanday