Istri hamil? Wah, alhamdulillah, tentu itu kabar gembira bagi kedua pasangan. Tapi, ada kalanya istri yang sedang hamil itu mengalami pendarahan. Lantas, apa yang harus dilakukan suami? Ini tujuh hal yang harus dilakukan suami ketika istri yang sedang hamil mengalami pendarahan:
Tetap Tenang
Tenang, ya, bukan santai. Jangan panik. Karena panik tidak sama sekali tidak membantu. Dengan memelihara ketenangan, kita bisa berpikir dengan lebih baik. Kita bisa mengambil tindakan yang lebih pas.
Berdoa
Yup, doa ini penting banget. Kalau dikabulkan, doa bisa mengubah takdir buruk menjadi nasib baik. Lagian, itu janin siapa yang punya? Kesehatan siapa yang ngasih? Nah, makanya kita perlu berdoa.
By the way, kenapa “berdoa” ini bukan di poin pertama? Karena yang pertama memang harus tenang. Karena kalau keburu marah-marah atau putus asa, gimana kepikiran mau berdoa? hehe
Jangan Marah!
Kalau pendarahannya itu karena kecerobohan istri, misalnya karena kebanyakan kegiatan, biasanya kita mau langsung marah, kan? Padahal, suami justru harus melalukan sebaliknya: jangan marah. Tunda dulu semua ceramah yang sudah ingin dikeluarkan. Marah hanya membuat istri semakin tertekan. Kalau memang mau marah, nanti saja, nunggu dokter sudah menyatakan bahwa kondisi istri baik-baik saja hehe.
Bawa ke Dokter
Pertama, ini usaha logis untuk mengetahui apa yang terjadi. Kedua, dokter bisa memberi obat yang dibutuhkan. Ketiga, bisa membuat kita menjadi lebih tenang.
Tunda Semua Rencana Liburan
Bener, pendarahan, tuh, gak bisa diprediksi. Kadang kita sudah merencanakan liburan, eh, gak taunya istri pendarahan. Kalau sudah begini, jangan paksakan untuk liburan. Buang jauh-jauh rencana untuk liburan.
Memang kesal sih, tapi mau gimana lagi? Saat beberapa waktu lalu istri mengalami pendarahan, kami langsung sepakat untuk menjadi tahanan kota. Liburan ke Bali, dicoret. Liburan ke Bogor, dicoret. Padahal hotelnya sudah siap. Oiya, bahkan kami sepakat untuk tidak pulang kampung saat lebaran. Yah, namanya juga usaha untuk menjaga keselamatan si janin.
Jadilah cerewet!
Hehe, ini bagian yang paling enggak ng-enak-in. Laki-laki mana sih yang senang menjadi cerewet? Tapi, untuk istri dan buah hati, kalau memang perlu, ya, jadilah cerewet. Seringlah mengingatkan istri supaya betah di kasur. Biasanya, dokter mewajibkan ibu hamil yang mengalami pendarahan untuk istirahat total (bed rest).
Istri protes karena kita cerewet? Ya, gapapa. Istri juga manusia yang sering bandel hehe, jadi memang harus diingatkan. Lagian, ini juga untuk kebaikan kita. Kita? :p
Membantu Istri
Jangan hanya jadi cerewet. Melarang ini, melarang itu, memangnya jadi solusi? Misalnya Si Istri termasuk orang yang suka kebersihan. Tiap hari kerjaannya ngepel lantai. Nah, ketika dia harus bed rest, maka kita jangan hanya melarangnya mengepel lantai, tapi juga menggantikannya. Suami harus bersedia mengepel lantai, masak nasi, ngurus anak, dan seterusnya.
Tapi saya tidak sehebat itu. Ketika istri harus bed rest, anak-anak saya titipkan di mertua. Masak nasi okelah, tapi sayurnya beli di luar. Nyapu? Sekali-sekali 😀
Itulah tujuh hal yang harus dilakukan suami ketika istri yang sedang hamil mengalami pendarahan. Ini berdasarkan pengalaman pribadi ya. Kawan-kawan boleh setuju, boleh tidak. Oiya, ada tips tambahan? Bagi-bagi dong! ^_^
Uhuk #benerinDaster
Iya para suami harus peka terhadap isteri. Mereka kan hamil atas ulah para suami kwkwkw. Tapi what?! Tunda liburan?! Klo yang liburan lakinya ajah jelas harus di tunda, tapi klo tujuannya honey moon ke 2, 3 , 4 dst dst “Ayo Bang Hayati butuh piknik” hihihihi….
yeah, jeng hayati ini yeee… kan lagi pendarahan, gimana mau jalan-jalan :p